Saturday, May 9, 2009

13 Days south East Asia Journey

13 Days South East Asia Travel
Jan 2, '08 9:51 PMfor everyone
Sebenarnya ini bukan kali pertama saya mengunjungi Negara Negara tesebut ( kecuali Cambodia) cuman kali ini saya mau mengexplore dan melihat sisi lain dari biasa orang lihat, perjalanan saya dimulai tanggal 20 December 07 sampai 1 January 2008,

Day 2 :JOHOR BAHRU (JB) December 21, 2007
Sebelumnya saya menginap di Singapore, dan selama ini saya enggak pernah turun di JB kecuali di border ( biasanya perjalanan Sing- KL) namun pada hari ke 2 ini saya memutuskan untuk sedikit explore JB, tidak banyak perbedaan dengan kota Malaysia umumnya yang jelas sudah banyak warga Melayu dan Indianya termasuk Indonesia tentunya, bolehlah dibilang ini Depoknya Jakarta, jadi suasananya berbaur antara kebersihan dan ketertiban Singapore dan kesemrawutan Malaysia,I don’t mind with this situation since I get use to it already, mata uang yang berlakupun kalau tidak Ringgit Malaysia atau SGD, artinya untuk 1 SGD= 2 RM.Hari ini udara panas banget maklumkah hari raya haji, saya enggak lihat qurban tapi banyak muslim pada jalan jalan lepas shalat jumat, saya sempat mengunjungi Mal terbesar di JB dan setelah keliling keliling sekitar beberapa jam ( termasuk lihat stasiun kereta) dan mengelilingi taman dan rumah raja yang luas dan indah ( kalau kata saya sih biasa aja ya ) saya memutuskan kembali ke Singapore.

Day 3- 7: BANGKOK December 22- 26, 2007
Saya ke Bangkok janjian dengan teman saya dari Jakarta, kita terbang malam jam 22.30 dan sampai next day di Suvarnabhumi airport, keren banget nih airport tapi belum 100 persen berfungsi bentuknya kayak pesawat aja ( terakhir ke Bangkok saya masih di airport lama Don Muang), waktu menunjukan jam 00.30 may god, Ive seen a lot of people ( Asia, some bule) were laydown in the chair, sebagian udah pada tidur ( mmmm that’s give an idea for us to join with them as well) saya dan kawan coba tidur jug adi kursi,,ah enggak recommend,,akhirnya setelah jalan jalan di sekitar airport dan rehat sekejap saya naik taxi ke daerah KAOSAN Road, ( I heard this place almost like Malioboro and that was true,,bedanya enggak ada yang jual jamu dan suasanya bisa dibilang Malioboro iya, Kuta iya Jaksa iya saya coba cari small hotel yang penting harganya cukup murah, AC dan kamar mandi dalam dan cukup bersih (last time I stay in IBIS Ratchapaprop and it was close to BTS Victory Monument dan saya rekomendasikan itu), jadi menurut saya KAOSAN enggak terlalu strategis, karena selain kemana mana harus pake Taxi or TukTuk (kalo bisa naik bus sih bagooss,,tapi kadang suka kesel sendiri kalo ngomong dianya enggak ngerti,mending kalo bisa baca juga) but don’t worry both taxi or tuktuk are reasonable price kok, act local aja biar nggak terlalu kelihatan bengong. Tempat tempat yang saya kunjungi seperti other tourist lakukan juga pasti patung Budha ( Wat Pao, Wat Arun, Standing, 1000 temple, Grand Palace etc deh) termasuk juga Jewelerry shop dan kerajian lainnya, sebenarnya saya lebih ngincer ke CHATUCHAK Weekend market berhubung ini hari minggu, yah borong day ceritanya, ada tempat yang dulu sih perasaan saya meriah euy, SUAN LUM night bazaar, tapi sekarang agak basi rasanya

Place to Visit
Historical : Wat Arun, Wat Pao, Grand Palace, Standing Budha, (for this interest place YOU HAVE TO GO by Tuk Tuk and pay only 40 Bath to see 3-4 places, if you asked me kok bisa murah banget sih..jangan salah karena TukTuk akan dapat Gasoline coupon dapet dari Government jadi mungkin bayaran kita hampir enggak terlalu bernilai buat mereka, ( mungkin loh) saya aja mengunjungi 5 tempat sampai akhirnya dianter ke weekend market keluar cuman THB 60= Rp. 18.000 sekitar 4 jam ( mureeeh yeee) dan driver was so kind and politely, he mentioned his name but it was too difficult to remind

Shopping
MBK ( mangga dua-nya) danSiam Paragon ( kayak Grand Indonesia deh cuman makannya lebih bervariasi dan murah, apalagi ada Siam Sea worldnya ( Siam BTS)
Centerworld dan BIG C ( berhadap hadapan) di daerah Pratunam ( Chitlom BTS)
Belanja paling murah cuman di Chatuchak, weekend market dan Phatpong ( eheheh di Phatpong bisa liat Paking CO atau F show ( maaf) dan sexy show live abisss..hehheh )

Tips:always bargain half price first
Saya selalu ACT locally, even kita enggak tau tapi kalau kita bisa menganalisa kalau kita ngomong / nawarnya enak penjual enggak akan marah kok kalau kita nawar mulai dari 30 atau 50% dari yang dia tawarkan ,asal jangan nyolot aja ntar digebukin,,kapun kap deh..

Naik Tuktuk tidak selamanya murah, jadi kalau kita enggak paham dengan areanya naik aja taxi meter, ingat naik taxi meter bukan lihat lampu diatas mobil menyala artinya kosong, tapi kita lihat ada lampu merah nyala di kaca artinya kosong, sering deh kita juga ditolak supir taxi yang saya enggak tau juga alasannya kenapa ( yahhh kayak wawancara visa US aja deh)

Day 5 : Bangkok to CAMBODIA ( December 24, 2007)
Jam 5.40 saya tiba di Hualampoung station ( kayak kota gitu tapi bersih dan bagus) senang juga ada Musholanya, kita naik kereta ekonomi ke Aranyaprayet dan tiba jam 11.00 harga tikennya sekitar THB 48. and that was cheap, don’t underestimate dulu, keretanya bagus kok even kayak jaman dulu ( jaman perang) bangkunya dari kayu kayu yang dicat ,,jadi inget jaman belanda deh pasukan bodrex majuuuuuuuuu jalan..
Train to Cambodia was good even economy class enggak ada Ac, tapi saya salut bersih banget enggak ada pilox bertuliskan Saipul love Dewi atau anak Jack-oet SMA, atau ini ibu budi seperti grafitti yang saya lihat di Indonesia di tempat umum, dan meski begitu enggak boleh ngerokok,
Saya tiba di Border ( ketemu orang baik banget mau nganterin kita tanpa minta imbalan sampai ke imigrasi dari train station), di border saya baru ingat bahwa kita masuk harus dengan visa ( mmm correct me if Im wrong but I applied and have a Visa already)
Ada hal lucu, seperti mental orang Indonesia lainnya kita diajak ke belakang sama petugas yang bisa bikin visa, kita harus bayar ( dikurs Indonesia Rp. 450.000) idih gile aja lu setau saya bayar cuman USD 20 aja,,tapi mereka udah ngisi formulir buat kita dan yang lucu banget saya punya foto 4 X 6 dengan gaya dan baju yang beda, sementara teman saya enggak punya /bawa foto alhasil dia pake foto saya dan berhasil tuh ( hehehheh) petugas yang sudah membuatkan formulir dan mengisinya lengkap bilang kalau mau ya bayar segitu saya ngotot aja I don’t have that money as I know only pay 20THB I can get the visa,,mereka cuman bilang cannot sir,,just try by yourself and good luck…hahah form has complete and they gave it to us,, I walk into another immigration and met another who’s politely said to me I only need to pay USD plus 200 Baths, Try to bargain again but since they said they can process it immediately, I have no choice and get the visa within less than 3 minutes, again my friend Kriz use my picture hahaha so funny
POIPET, Border of Cambodia
Sampai di poipet kita yang tadinya semangat mau ke Siam Reap ( kurang lebih 3 hours) mulai malest karena jalannya dusty and gersang mana sekita sana bau ikan asin lagi ( padahal jauh dari laut kan) dan kalau kita terus ke Pnompenh artinya kita akan sampai larut malam,,mmm well yang bikin males adalah kalau kita overstay sudah tentu kita pulang besok sorenya dan akhirnya kita tour de poipet ,,bukan tur sih cuman kita lihat Pagoda ya ampun seremmmm banget , saya rekam terus dengan handycam dan ( benar saja teman saya yang bisa lihatpun bilang kalau disitu penuh mahluk halus) So Scary,
Saya lupa nama pagodanya apa tapi yang jelas, bentuknya kayak areal kuburan banyak patung patung perempuan dan patung ular ( don’t tell me, there were people there as well Buddhist but I still felt this place still angker), saya bilang ini mungkin patung Nagin, setelah dijelaskan oleh pengantar saya melewati pasar Cambodia dan hotel hotel setempat, maksud saya ingin bisa beli souvenir apa kek tapi ternyata enggak dijual, dan akhirnya saya memutuskan untuk kembali ke Border dan masuk ke tempat Casino, disana mungkin nantinya akan menjadi tempat seperti Genting atau Macau, banyak tempat judi yang megah dan hotel serta gedung tempat hiburan lainnya, ada beberapa tempat Casino yang sempat kita datangi cuman kita emang enggak boleh ambil gambar apapun di dalam plazanya, sekitar jam 3-4 sore kita kembali lagi ke Aranyapranyet untuk kembali lagi ke Bangkok, saya naik bus double decker dengan harga THB 250, isinya bule bule semua backpacker cuman kita berdua bule asal Indonesia ( bukan bule tapi busyeet)

Day 7-9 : Train THAILAND –MALAYSIA December 26 -28, 07
(Bangkok, Hat Yai, Butterworth, Kuala Lumpur)
Tadinya kita udah sempet deg degan Karena ticket dari Bangkok to Butterworth atau Bangkok to Had Yai were full, tapi last minutes ada juga ticket cancel, kita dapat tiket seharga THB 835 upper berth dan THB 935 dibawah, saya ambil diatas, dan Kriz dibawah, sore sore saya tidak banyak lihat sesuatu yang beda dari kereta ini, biasa aja, tapi jam 4 sore udah mulai di”make up” seperti kamar hotel dan semua selimut dan kainnya baru dari laundry ,segar tanpa noda atau coretan apapun, sementara barang barang disimpan diluar saya agak worry, apakah secure barang barang diluar sementara sang pemilik dibalik tirai,No ,,it safe ternyata hilir mudik penjual jujur di stasiun yang berehenti ternyata tidak membuat orang orang ketakutan,,semuanya aman sampai saya tiba di Hat yai jam 6.30 pagi, saya sempat kagum sewaktu turun dari kereta ketika lagu kebangsaaan diputar semua diam menghormati ( termasuk calo atau kuli barang) dan jadi ingat sewaktu di Bangkok pejabat lewatpun orang mau berdiam sebentar untuk menghormati, saya bangga dan haru rasanya Thai people sangat bangga dengan rajanya, termasuk kaos kuning dan pink yang banyak dipakai masyarakat dari yang mulai harga tanah abang sampai harga Senayan city, Long Live our king, masyarakat sangat mengormati bahkan di Bangkok saya enggak lihat orang Cina menuliskan kata kata china di toko/ tempatnya dan merekapun berbahasa Thai jadi saya enggak bisa bedakan mana Thai people atau keturunan. Malam terkhir saya coba Thai Massage alias dilempar sana lempar sini, murah kok cuman THB 180 sejam, bikin relax banget rasanya

Day 8: HAT YAI, Thailand, December 27, 07
Ini kali kedua saya ke Had Yai, waktu itu tahun 2004 saya naik Bus dari KL tapi sekarang perjalanan dari Had Yai to KL, Bus to KL penuh Karena banyak Thai people yang pulang ke KL karena lepas holiday juga election (pulang kampung untuk pemilu)
Akhirnya kita dapat bus juga jam 3 sore tapi ke Butterworth dulu enggak langsung ke KL, kita dapat harga THB 550 per orang, enggak apa deh biar cepet.
Ada waktu sekitar 5-6 jam di Had Yai, kita muter muter dan sayapun beli tiket pulang di tempat saya dulu beli tiket, hahah masih ingat tidak ada perbedaan dari tahun 2004 sampai sekarang everything still the same, rumah, gedung, etc enggak ada yang baru, cuman saya jijik aja ..O my God, its like cockroach city, dimana mana trotoar penuh dengan kecoak mati ,,ampun deh jijay tuktuk deh ( enggak ada jijay bajay soalnya)
Saya jumpa dengan Stephanie, warga Indonesia Surabaya yang sudah lama di Singapura, kita jalan jalan keliling kota Hat Yai, sempet mau nonton di Lee Garden Plaza tapi kita bertiga shock karena titlenya in Thai ( mmm kapun kap deh dari pada nanti saya stess), setelah beberapa jam bersama kita berpisah by accident juga ,saya enggak sempat bertemu lagi Stephanie, tapi dia bilang mau interview ngajar di UPH Karawaci, mudah mudahan kita bisa ketemu lagi ya Steph,
Jam 3.30 sore kita naik mini bus ke Butterworth dan di border kita hanya bayar THB10 alias Rp.3000 aja untuk bayar departure ( kayaknya sih enggak resmi)

BUTTERWORTH, Malaysia
Tiba di buterworth alias 3 jam dari Hat Yai, kita harus change Bus malam, terpaksa nunggu 2 jam karena saat itu memang lagi penuh, holiday seasons dan pemilu, kebayang kan orang berebut kendaraan jadi penuh semua, tapi kita enjoy kok soalnya rame rame, saya sempat makan dan minum the tarik di warung setempat, Butterworth cukup ramai dan modern tapi sayangnya karena sudah malam jadi saya enggak bisa banyak lihat atau rekam gambar, jam 23.00 akhirnya bus yang ditunggu datang dan kita jalan menuju KL

Day 9 – 11, KUALA LUMPUR, Dec 28 -30, 2007
Setiba di KL jam 4 bus turun di PUDU pagi kita langsung check in, tadinya saya mau stay di tempat saya dulu nginap teapi sudah full dan ada yang menawarkan saya untuk mengantarkan ke hotel Summer Apartment yang harganya hanya 108 RM, dan bisa dihitung check in dan check out lusanya hanya satu hari, pengantar itu bilang saya enggak usah kasi duit apapun ke dia berulang ulang ( karena dia dapat komisi dari hotel) sebenarya kalau kita enggak terlalu banyak barang dan masih siang saya bisa saja dapat hotel yang murah tapi ok lah udah jam 4 pagi, setiba di hotel kita dapat kamar di lantai 15, tiba tiba pengantar tadi minta RM 10 dengan lasan uang taxi ke say adi depan reception hotel, saya balas jawab hey, remember you said that you will not take any penny from us and my friend was hear too, dia cakap maksudnya uang hotel bukan yang taxi,,saya balas gertak,,you said will not take anything/ penny from us…akhirnya dia ngeloyor ok lah no problem,,jangan mentang mentang kita orang Indo elu enak aja begitu, No way man (unless if he didn’t say that I have to give them some money), KL lagi penuh sama pengunjung timur tengah arab dan afrika, selain bule tentunya saya juga sempat beberapa kali dengar orang Indonesia yang sedang asyik tawar menawar, ada satu shopping mall yang bagus baru dibuka namanya PAVILLION, bulan February tahun 07 saya sempat stay di Novotel Kuala Lumpur dan Pavillion masih dibangun, luas banget shopping complexnya

Kuala Lumpur,,,,,,, tetep ya demen copy paste….
Enggak perlu rasanya saya cerita gimana Petaling, Sungai Wang, Lot 10, Kl Plaza, Petronas KLCC, Bukit Bintang atau Mid valley tapi saya berkeliling sekitar Kl sentral, Pudu Raya, Mesjid Jamek dan jalan jalan di belakang petaling, sampai saya ketawa pada saat di sentral market saya lihat petunjuk toilet di lantai satu,, GENT’s room dipasang wayang kulit Ramayana dan LADIES room ditaruh wayang kulit Srikandi..ohh pintarnya, sementara disalah satu gerai saya dapati tempat surat begambar gajah yang sudah jelas orang tahu itu dari Thailand cuman tulisannya Malaysia, no comment deh, jangan tanya batik atau apapun itu tapi tanya kenapa Malaysia bisa begitu? Saya akhirnya mikir karena Negara Malaysia cuman punya 3 kebudayaan, Melayu, India, China, jadi kalo dia pasang naga? ( itu khan milik China, atau tari India,,apa kata India nanti) dia paling bisa adaptasi dari Indonesia, dan itu fikir kita aja sebagai pemilik enggak take care dan enggak bangga juga kurang publish dengan yang kita punyai,,sekararang kapan saya bertamu ke rumah orang yang ada angklung atau suling dipajang dirumah atau kerajinan lainnya wayang etc ( paling paling dari Bali), jadi jangan salahkan Malaysia juga dong, kita introspeksi diri

Day 11- 13, New Year in SINGAPORE
Don’t tell me gimana Orchard atau Bugis atau City Hall,, rame banget banyak juga orang Indonesia, dimana mana heboh belanja, can not tahan see sale,,while last stock alasannya ( hehhe termasuk saya), accidentally saya juga sempet ketemu di orchard dengan teman lama Dave dari Jakarta yang lagi nginep di Bencoleen area, janjian buat lihat firework di MarinaBay ( masak,,monas terus hehehhe dan ternyata sampai pulang ke Jakartapun enggak ketemu juga), saya janjian dengan 2 kawan saya yang kebtulan mau tahun baruan di Jakarta Ade dan Ardy, sayangnya kawan saya Mbak Iin malah ngibrit ke Jakarta tahun baruan dengan anak anaknya ( piye tokh yg dari Jak ke Sing eh yang dari Sing malah ke Jak)
Malam pergantian tahun saya mulai dari Raffles Place, jalan sekitar Boat Quay sampai masuk musem textile dan Arca, kebetulan no admission and instead after look see look see we have got ice cream dan beer,but we prefer 2 ice cream deh, es potong gitu
By the way saya enggak perlu cerita banyak ya tentang Singapore toh rata rata orang indo juga udah rada rada basi dengan Singapore heheheh ada web lain yang bisa dibuka juga di www.singasik.com

MARINA BAY count down
Suasana hiruk pikuk banyak orang dimana mana deh Highway ditutup. Penuh sesak orang dari berbagai sudut Singapore ada yang sengaja untuk foto, dengan keluarga dengan pacar,,jangan salah sangka kayak gimana kita dress up? Enggak sama sekali, pake kaos celana pendek atau jeans, sepatu keds dan camera/ handycam /foto dari HP udah cukup,,kayak kita taun baruan di bunderan HI atau Monas,,enggak ada beda,,jadi jangan sangka kalo orang Indo tahun baruan di Singapore keren,,padahal mah sama saja
Security guard dimana mana dan udah kayak naik haji aja dan saya sedikit was was kalau saja ada prokasi dan bom,,alamak serem jadinya orang bukan kayak semut, no comment deh penuh banget tapi saya salut semua tertib, engga kampungan kayak kita yang (buang sampah, copet, preman, ngroko, saling berebut jalan mikirin sendiri) disana semuanya tertib deh dan saya salut itu,sampai terakhir acara dan pulang kita engga lihat ada yang aneh aneh) kecuali pas lagi jalan mau pulang saya lihat ada petugas pemadam kebakaran lewat …tapi nggak tau dimana tuh
Ribuan orang cuman nungguin fireworks selama 15 menit habis itu pulang, ada panggung band melayu sih tapi nggk konsen juga karena masing masih udah pada ngegerombol dan nge gank sambil nungguin kembang api.:)

Day 13: January 1, 2008
Lepas countdown dan 15 menit fireworks selesai bubar deh ( yeee gitu doang euy)
Kita naik Bus ke arah Orchard ( berharap dapat naik bus atau Taxi dari Orchard ke rumah teman di Ceylon Road, ternyata enggak kita tutun dekat CHIJMES, frustasi nih enggak dapat taxi dan enggak mungkin pulang jalan kaki Pulang dari Marina Bay, orang udah ngingetin mending taun baruan di Orchard dan sebelum jam 12 pulang naik MRT aja ketimbang enggak dapet Bus atau Mrt ( OJEG I wish you here,,nggak ada payung naik ojek,,becek,,,hehheheh)
Akhirnya kita naik Mercedez Taxi dari Peninsula Hotel tariffnya SIN $ 45,,itu tadi tawar tawaran dari Sin 60. biar deh udah capek, besok saya mesti pulang pagi ke Jakarta cape dehh, tapi saya puas banget 13 hari perjalanan ini.Alhamdulilah terima kasih saya diberi kelancaran dan keselamatan tak kurang suatu apapaun

.My next trip maunya Hanoi, Beijing , Shenzen dan Hongkong, pulang lewat Macau, mudah mudahan bisa terlaksana.Amien

No comments:

Post a Comment